|
|
Gaji Pejabat Penyelenggara Negara |
Sabtu, Oktober 29, 2005 |
Berikut adalah daftar gaji pokok dan tunjangan jabatan bagi pejabat penyelenggara pemerintahan. Draft yang dilansir melalui detik.com sengaja saya tampilkan di sini untuk sekedar informasi. Terserah bagaimana anda mensikapi hal tersebut; yang jelas, sudut pandang dan persepsi masing-masing orang dalam menilai hal tersebut akan berbeda-beda. Kutipan di bawah hanyalah sekedar informasi, perkara setuju atau tidak terhadap informasi tersebut; kembali kepada diri kita masing-masing.
Presiden: Gaji pokok Rp 30.240.000 Tunjangan jabatan Rp 32.500.000 Total Rp 62.740.000.
Wakil Presiden: Gaji Pokok Rp 20.160.000 Tunjangan jabatan Rp 22.000.000 Total Rp 42.160.000
Ketua DPR: Gaji pokok Rp 5.040.000 Tunjangan jabatan Rp 18.900.000 Uang paket Rp 2.000.000 Komunikasi Intensif Rp 4.968.000 Total Rp 30.908.000
Ketua Mahkamah Agung (MA): Gaji pokok Rp 5.040.000 Tunjangan jabatan Rp 18.900.000 Uang paket Rp 450.000 Total Rp 24.390.000
Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK): Gaji pokok Rp 5.040.000 Tunjangan jabatan Rp 18.900.000 Total Rp 23.940.000
Wakil Ketua DPR: Gaji pokok Rp 4.620.000 Tunjangan jabatan Rp 15.600.000 Uang paket Rp 2.000.000 Komunikasi Intensif Rp 4.554.000 Total Rp 26.774.000
Wakil Ketua MA: Gaji pokok Rp 4.620.000 Tunjangan jabatan Rp 15.600.000 Uang paket Rp 450.0000 Total Rp 20.670.000
Wakil Ketua BPK: Gaji pokok Rp 4.620.000 Tunjangan jabatan Rp 15.600.000 Total Rp 20.220.000
Ketua Muda MA: Gaji pokok Rp 4.410.000 Tunjangan jabatan Rp 10.100.000 Uang paket Rp 450.000 Total Rp 14.960.000
Anggota DPR sebagai Ketua Komisi atau Badan: Gaji pokok Rp 4.200.000 Tunjangan jabatan Rp 9.700.000 Uang paket Rp 2.000.000 Tunjangan kehormatan Rp 4.460.000 Komunikasi Intensif Rp 4.140.000 Bantuan listrik Rp 4.000.000 Total Rp 28.500.000
Anggota DPR sebagai Wakil Ketua Komisi atau Badan: Gaji pokok Rp 4.200.000 Tunjangan jabatan Rp 9.700.000 Uang paket Rp 2.000.000 Tunjangan kehormatan Rp 4.300.000 Komunikasi Intensif Rp 4.410.000 Bantuan listrik Rp 4.000.000 Total Rp 28.340.000
Anggota DPR sebagai Anggota Komisi atau Badan: Gaji pokok Rp 4.200.000 Tunjangan jabatan Rp 9.700.000 Uang paket Rp 2.000.000 Tunjangan kehormatan Rp 3.720.000 Komunikasi Intensif Rp 4.410.000 Bantuan listrik Rp 4.000.000 Total Rp 27.760.000
Anggota MA: Gaji pokok Rp 4.200.000 Tunjangan jabatan Rp 9.700.000 Uang paket Rp 450.000 Total Rp 14.350.000
Anggota BPK Gaji pokok Rp 4.200.000 Tunjangan jabatan Rp 9.700.000 Total Rp 13.900.000
Menteri Negara, Jaksa Agung, Panglima TNI dan pejabat lain yang setingkat atau disetarakan dengan Menteri Keuangan: Gaji pokok Rp 5.040.000 Tunjangan jabatan Rp 13.608.000 Total Rp 18.648.000
Kepala Daerah Provinsi: Gaji pokok Rp 3.000.000 Tunjangan jabatan Rp 5.400.000 Total Rp 8.400.000
Wakil Kepala Daerah Provinsi: Gaji pokok Rp 2.400.000 Tunjangan jabatan Rp 4.320.000 Total Rp 6.720.000
Kepala Daerah Kabupaten/kota: Tunjangan pokok Rp 2.100.000 Tunjangan jabatan Rp 3.780.000 Total Rp 5.880.000
Wakil Kepala Daerah: Gaji pokok Rp 1.800.000 Tunjangan jabatan Rp 3.240.000 Total Rp 5.040.000
Daftar tersebut dikeluarkan Kepala Bagian Anggaran Departemen Keuangan Wahyu Prameswari, ditandatangi pada tanggal 28 Januari 2005 sebelum disesuaikan dengan anggaran kenaikan APBN 2006. Kalau anda masih menganggap krisis keuangan melanda perekonomian pribadi anda, kenapa anda tidak mencoba saja menduduki salah satu dari sekian jabatan tersebut di atas??? |
ditulis oleh: Sang Fajar @ 10/29/2005 10:29:00 AM  |
|
|
Semoga kau tidak buta, tulis, dan bisu... |
Rabu, Oktober 19, 2005 |
 |
ditulis oleh: Sang Fajar @ 10/19/2005 12:43:00 PM  |
|
|
Harga BBM Indonesia belumlah mahal |
Jumat, Oktober 07, 2005 |
 Masih rame-rame tentang harga BBM, banyak pihak yang merasa berat dengan harga BBM yang udah ditetapkan pemerintah, tanpa melihat kenyataan seberapa berat beban ditanggung pemerintah apabila harga BBM tidak mengalami 'penyesuaian'. berikut adalah daftar harga BBM yang ada di kota-kota seluruh dunia, mulai dari daftar harga BBM yang termahal sampai yang termurah yang sudah dikonversikan ke dalam kurs Indonesia Rupiah/liter (IDR/liter).
Amsterdam-Belanda : Rp.17.564 Oslo-Norwegia : Rp. 16.995 Milan-Italia : Rp. 16.155 Kopenhagen-Denmark : Rp. 16.073 Brussels-Belgia : Rp. 16.019 Stockholm-Swedia : Rp. 15.721 London-Inggris : Rp. 15.694 Frankfurt-Jerman : Rp. 15.098 Paris-Perancis : Rp. 15.016 Lisbon-Portugal : Rp. 14.501 Budapes-Hungaria : Rp. 13.390 Dublin-Irlandia : Rp. 12.956 Geneva-Swiss : Rp. 12.848 Madrid -Spanyol : Rp. 12.333 Praha-Ceko : Rp. 11.620 Tokyo-Jepang : Rp. 11.493 Bukares-Romania : Rp. 11.086 Brasilia-Brasil : Rp. 8.457 Havana-Kuba : Rp. 8.213 Taipei-Taiwan : Rp. 7.698 Johannesburg-Afsel : Rp. 7.101 USA : Rp. 7.047 Bangkok-Thailand : Rp 6 727.5 Panama City-Panama : Rp 5.936 Moscow-Rusia : Rp. 5.692 San Juan-Puerto Rico : Rp. 4.716 Jakarta-Indonesia : Rp. 4.500 Riyadh-Arab : Rp. 2.467 Kuwait : Rp. 2.114 Kairo-Mesir : Rp. 1.762 Lagos-Nigeria : Rp. 1.030 Caracas-Venezuela : Rp. 325
Harga di atas merupakan harga pokok yang dikonversikan. Perbandingan mahal tidaknya harga tersebut, tidak dipengaruhi oleh tinggi rendahnya GNP suatu negara. Melihat kenyataan di atas, masihkah anda berpikir tentang betapa mahalnya harga BBM di Indonesia? Kalau memang masih pengen BBM murah, kenapa nggak dari sekarang aja urus visa dan paspor buat pindah ke Venezuela? Hahaha.... |
ditulis oleh: Sang Fajar @ 10/07/2005 09:23:00 AM  |
|
|
Apa yang kita sombongkan |
Kamis, Oktober 06, 2005 |
Seorang teman mengirimkan suatu email kepada saya. satu email yang lumayan ringan untuk dibaca, namun berat juga saat dirasa. Aku pikir, nggak ada salahnya aku menyimpan file tersebut dalam blog ini. kira-kira begini ceritanya:
Seorang pria yang bertamu ke rumah Sang Guru tertegun keheranan. Dia melihat Sang Guru sedang sibuk bekerja; ia mengangkuti air dengan ember dan menyikat lantai rumahnya keras-keras.Keringatnya bercucuran deras. Menyaksikan keganjilan ini orang itu bertanya, "Apa yang sedang Anda lakukan?" Sang Guru menjawab, "Tadi saya kedatangan serombongan tamu yang meminta nasihat. Saya memberikan banyak nasihat yang bermanfaat bagi mereka. Mereka pun tampak puas sekali. Namun, setelah mereka pulang tiba-tiba saya merasa menjadi orang yang hebat. Kesombongan saya mulai bermunculan. Karena itu, saya melakukan ini untuk membunuh perasaan sombong saya." Sombong adalah penyakit yang sering menghinggapi kita semua, yang benih-benihnya terlalu kerap muncul tanpa kita sadari. Di tingkat terbawah, sombong disebabkan oleh faktor MATERI. Kita merasa lebih kaya, lebih rupawan, dan lebih terhormat daripada orang lain. Di tingkat kedua, sombong disebabkan oleh faktor KECERDASAN. Kita merasa lebih pintar, lebih kompeten, dan lebih berwawasan dibandingkan orang lain. Di tingkat ketiga, sombong disebabkan oleh faktor KEBAIKAN. Kita sering menganggap diri kita lebih bermoral, lebih pemurah, dan lebih tulus dibandingkan dengan orang lain. Yang menarik, semakin tinggi tingkat kesombongan, semakin sulit pula kita mendeteksinya. Sombong karena materi sangat mudah terlihat, namun sombong karena pengetahuan, apalagi sombong karena kebaikan, sulit terdeteksi karena seringkali hanya berbentuk benih-benih halus di dalam batin kita. Akar dari kesombongan ini adalah ego yang berlebihan.Pada tataran yang lumrah, ego menampilkan dirinya dalam bentuk harga diri (self-esteem) dan kepercayaan diri (self-confidence). Akan tetapi, begitu kedua hal ini berubah menjadi kebanggaan (pride), Anda sudah berada sangat dekat dengan kesombongan. Batas antara bangga dan sombong tidaklah terlalu jelas. Kita sebenarnya terdiri dari dua kutub, yaitu EGO di satu kutub dan KESADARAN sejati di lain kutub. Pada saat terlahir ke dunia, kita dalam keadaan telanjang dan tak punya apa-apa. Akan tetapi, seiring dengan waktu, kita mulai memupuk berbagai keinginan, lebih dari sekadar yang kita butuhkan dalam hidup. Keenam indra kita selalu mengatakan bahwa kita memerlukan lebih banyak lagi. Perjalanan hidup cenderung menggiring kita menuju kutub ego. Ilusi ego inilah yang memperkenalkan kita kepada dualisme ketamakan (ekstrem suka) dan kebencian (ekstrem tidak suka). Inilah akar dari segala permasalahan. Perjuangan melawan kesombongan merupakan perjuangan menuju KESADARAN sejati. Untuk bisa melawan kesombongan dengan segala bentuknya, ada dua perubahan paradigma yang perlu kita lakukan. Pertama, kita perlu menyadari bahwa pada hakikatnya kita bukanlah MAKHLUK FISIK, tetapi MAKHLUK SPIRITUAL. Kesejatian kita adalah spiritualitas, sementara tubuh fisik hanyalah sarana untuk hidup di dunia. Kita lahir dengan tangan kosong, dan (ingat!) kita pun akan mati dengan tangan kosong. Pandangan seperti ini akan membuat kita melihat semua makhluk dalam kesetaraan universal. Kita tidak akan lagi terkelabui oleh penampilan, label, dan segala "tampak luar" lainnya. Yang kini kita lihat adalah "tampak dalam". Pandangan seperti ini akan membantu menjauhkan kita dari berbagai kesombongan atau ilusi ego. Kedua, kita perlu menyadari bahwa apa pun perbuatan baik yang kita lakukan, semuanya itu semata-mata adalah juga demi diri kita sendiri. Kita memberikan sesuatu kepada orang lain adalah juga demi kita sendiri. Dalam hidup ini berlaku hukum kekekalan energi. Energi yang kita berikan kepada dunia tak akan pernah musnah. Energi itu akan kembali kepada kita dalam bentuk yang lain. Kebaikan yang kita lakukan pasti akan kembali kepada kita dalam bentuk persahabatan, cinta kasih, makna hidup, maupun kepuasan batin yang mendalam. Jadi, setiap berbuat baik kepada pihak lain, kita sebenarnya sedang berbuat baik kepada diri kita sendiri. Kalau begitu, apa yang kita sombongkan? |
ditulis oleh: Sang Fajar @ 10/06/2005 07:53:00 PM  |
|
|
Jangan biarkan anak cucu kami turut mengalami hal seperti ini |
|
 |
ditulis oleh: Sang Fajar @ 10/06/2005 06:27:00 PM  |
|
|
|
Tentang Aku |
Name: Sang Fajar
Home: Bojonegoro, Yogya, Papua, Jatim - DIY - Papua, Indonesia
About Me: Bagi mereka yang merasa berjasa, aku hanyalah sampah. Bagi mereka yang merasa intelek, aku hanyalah pembual. Bagi mereka yang merasa suci, aku hanyalah kotoran. Bagi mereka yang merasa terhormat, aku tak lebihnya seperti orang jalanan. Bagi mereka yang merasa pernah mengenalku, aku sepertinya sudah tak ada. Namun diantara semua anggapan yang pernah ada, semua tentang aku ada karena anggapan-anggapan yang pernah ada......
Data Lengkap
|
Tulisan Terdahulu |
|
Arsip |
|
Links |
|
Facebook |

|
|